Cara Menjadi Anak IT yang Bisa Bersaing di Dunia Kerja
Ngomongin persaingan dunia pekerjaan, emang rasanya menyebalkan sekali ya kalau kita punya pesaing yang jago-jago. Yah begitulah nyatanya kita di dunia pekerjaan, terpaksa bersaing untuk mendapatkan tempat yang kita inginkan.
Kenalan
Gue adalah software engineer yang belajar sejak 2015. Di saat SMA kelas 3 di tahun 2015, gue mempelajari bahasa SQL dengan SQL Server kurang lebih sekitar 6 bulan.
Ilmu tentang SQL udah cukup matang kala itu, ya CRUD basic, Trigger, View, Procedure, Foreign key, dan Primary Key udah jadi makanan sehari-hari.
Gue dibimbing oleh seorang senior backend engineer, tapi pola bimbingannya beda, ngga kaya di les-les privat yang gurunya ada disamping terus diajarin, no lebih dari itu, gue dikasih arahnya doang then gue harus berjalan sendiri.
Di usia 22 tahun kemarin (1 Januari 2020), gue mendapatkan amanah sebagai Lead Software Engineer untuk membangun tim IT di sebuah startup
Kenapa saya bisa paham caranya bersaing?
Berawal dari kesukaan gue di bidang pendidikan, gue mendapatkan kesempatan untuk menjadi staff pengajar di salah satu ventura kampus di fakultas teknik Universitas Indonesia, yaitu CCIT - FT UI. Kebetulan, gue juga alumni disitu tahun 2015.
Setelah gue berkarir disana sebagai staff pengajar, gue menemukan isu kenapa maba susah banget belajar IT, berikut pandangan saya.
Tidak tahu mulai darimana
Maba itu paling gampang dicekokin harapan, atau hal apapun, tergantung siapa yang cekokin dan apa tujuannya. Beruntungnya maba yang gue cekokin ya isinya hal-hal yang baik, salah satunya semangat untuk belajar coding.
Maba ngga tahu harus belajar darimana, karena ketidaktahuannya dan kemalasannya dalam mencari informasi, timbullah keputusan masa bodoh. Akhirnya ini jadi racun untuk mereka sendiri.
Padahal, maba itu momen paling tepat untuk membentuk semangat dan karakter, serta logika dasar di IT, seperti fundamental programming, serta OOP. Yah kalau maba udah paham matang-matang dari fundamental dan OOP, pasti Maba bakalan mudah banget pindah-pindah bahasa pemrograman.
Bagaimana cara mengatasinya? Tergantung siapa yang menolong, kalau saya, ya saya arahkan mereka ke arah yang sesuai dengan mereka, atau bisa juga kalau kamu ngga nemu mentor, ya ikut aja komunitas / organisasi yang relate dengan IT.
Masalah main game
Siapa sih yang ngga suka main game? Ya, saya juga begitu kok, ketagihan main MMORPG. Sekarang? Ya sudah tidak. Sekarang malah saya lebih bosan bermain game. Sayangnya, maba masih banyak keracunan nafsu untuk bermain game.
Kenapa saya bisa bilang seperti itu? Awal saya kuliah di 2015, saya senang sekali bermain mobile legend. Saat itu mobile legend sedang populernya diakibatkan DOTA yang dipindahkan ke mobile. Semakin lama saya main, saya makin sadar, wah ini wasting time loh.
Analogi sederhana, satu permainan mobile legend menghabiskan 20-30 menit, dan bisa saja dalam sehari kita bermain lebih dari 3 permainan. Jikalau waktu 30 menit x 3 = 90 menit itu digunakan untuk investasi belajar, bayangkan berapa menit kamu dapat dalam satu bulan? Yup, 90 x 30 = 1800 menit.
1800 menit itu dapat membuat kamu memahami banyak hal, dari fundamental programming, belajar studi kasus sederhana, hingga meningkatkan jam terbang dengan membiasakan error.
Nah, racun main game ini masih suka susah dilewati para maba, mereka masih seneng main. Bukan berarti gue bilang jangan main game ya. Semua emang butuh hiburan kok, yang gue maksud adalah alokasikan waktu untuk main dan belajar secara baik.
Mungkin diawal ngga bermain game bakalan berat banget, anggap aja kamu kuliah jam 8-15 sore. gunakanlah waktu untuk belajar di kosan / rumah dua jam sehari. Belajar apa? Apapun tentang programming, yang penting dibiasakan dulu untuk menyisihkan waktu. Nanti lama kelamaan jadi terbiasa. Gue aja main game sekarang ngantuk kok.
Ngga tau mau ambil apa di dunia IT
IT tuh luas banget. Kalau di tahun 2005-an mungkin IT hanya sekelas tukang benerin CPU, masang printer, atau kalau ada komputer error, IT bergerak sebagai IT Support. Jaman tersebut programmer belum tenar. Makin kesini, ya makin melebar scopenya, makin banyak lapangan pekerjaannya.
Maba masih pada bingung mau jadi apa di IT, padahal kita bisa jabarin dalam kategori berikut:
- Backend DevelopmentBackend development, ilmu IT yang ngomongin tentang programming server side alias sisi server, dan hal ini mencakup database. Kalo mau ambil ini, wajib mengasah logika dan database. Backend erat permainannya dengan data, dan bakalan mengurus banyak keluar masuknya data. Ibarat jembatan, ya ini backend. Ini spesialisasi saya, saya udah merasakan memegang database startup saya sendiri yang jumlahnya > 25 juta data. Merinding? Sangat. Bahkan server saya pernah down beberapa kali, maklum saat itu saya bego. Sekarang? Belajar dari pengalaman lah.
- Frontend DevelopmentFrontend development, ilmu yang berfokus kepada pengembangan sebuah web di sisi klien, ya mungkin selama ini hanya dikenal dengan HTML CSS JS, padahal scopenya sudah lebih diperbesar lagi loh. Pengembangan sebuah web di frontend berfokus kepada kecepatan akses, dan konsistensi komponen. Nah teknologinya yang digunakan ya paling sering tentu saja Javascript, seperti React, Vue, Svelte, dan Angular.
- Mobile DevelopmentMobile development, ilmu yang berfokus kepada pengembangan sebuah aplikasi mobile. Disini kamu ngga cuma berpikir bagaimana sebuah aplikasi mobile gampang dan enak digunakan, tapi juga bicara soal keamanan, dan efektivitas code. Jadi membaut aplikasi mobile ngga cuma masalah keren doang!
- UI/UX DesignUI/UX, ini ilmu IT yang ngomongin tentang tampilan, cocok untuk anak yang erat kaitannya dengan seni, ngga cocok sama pengguna otak kiri yang suka logika seperti saya. Kalo UI adalah ilmu tentang tampilan, sedangkan UX ilmu tentang behavior pengguna. UX lah yang menentukan apakah satu tombol di sisi kanan layak dibuat dan apakah tombol itu akan mempengaruhi behavior pengguna? Kalo iya lanjutin, kalo ngga jangan. Jadi kalo UI lebih ke teknis, UX lebih ke riset. Nah kalo UI designer maininannya nanti sama kawanan Adobe kaya adobe XD, terus juga kalo di mac pake Sketch.
- DevOpsDevOps, ini job baru juga di IT, kerjaannya nyiapin environment server. Memastikan kalo programnya di server berjalan dengan baik. Kenapa gitu? Developer suka nakal, karena mentang-mentang environment di laptopnya beda sama di server, mereka suka bilang "it works on my machine" alias "ya bodoamat ini jalan kok di gua", nah oleh karena itu ilmu ini ada biar developer ngga banyak bacot alasan lagi. Selain itu DevOps juga memastikan bahwa server-server yang dirunning oleh perusahaan memiliki high-availability, alias ya harus bisa diakses terus tanpa down, ada down satu? Yang lain harus bisa backup.
- NetworkingTentu saja membahas dunia perkabelan dan koneksi antar hardware.
- Data ScienceMimpinya anak jurusan CS (Ilmu Komputer), ilmu IT yang membicarakan bagaimana sebuah data dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan pimpinan perusahaan dalam merumuskan kebijakan. Contoh: Misal informasi memprediksi jumlah stok dari barang yang harus diproduksi. Sebagai seorang data scientist, Matematika adalah ilmu wajib yang tidak boleh ditawar. Aljabar linear, regresi, matrix, dan kawan-kawannya bakalan jadi kawan dekat. Bahasa yang digunakan umumnya Python, R, atau matlab.
Cara biar jago
Sering banget dapet pertanyaan:
"bang, caranya biar jago gimana sih?"
Jawabannya mudah, jangan malas ngulik.
Ngulik atau dari KBBI yaitu ulik yang artinya nyelidiki, atau nyoba adalah sebuah kebiasaan yang harus dimilikin anak IT. Biasain deh ngulik hal baru misalnya hari ini baru bisa belajar variabel, besok ngulik condition, besoknya looping, terus lakukan setiap hari ngulik.
Banyak banget developer malas ngulik, nguliknya pas lagi kerja, pas diluar jam kerja? Wah males langsung, padahal itu menurut saya salah banget. Saya bisa sejauh ini karena apa? Di tahun 2018 saya cuti kuliah setahun, saya kerja full time.
Di kantor saya ngulik masalah pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan, pas usai jam kantor? Saya ngulik masalah startup saya + mengerjakan pekerjaan startup saya. Weekend liburan nggak saya? Nope, saya ngulik.
Sabtu Minggu adalah hari favorit gue buat belajar, satu bulan ada 8 hari weekend? 7 harinya aku pake belajar, 1 harinya refreshing lah, gue juga manusia ahahaha. Gue bagi jadi dua, di sabtu akuguengulik hal baru, di minggu aku ngulik tentang startup gue + lanjutin develop.
Perbanyak ngulik di bidang yang kamu ambil, kalo kamu suka backend terus ngulik backend. Cari tahu dan pelajari berbagai hal tentang backend. Jangan pindah-pindah belajar ke frontend, jangan gaya-gayaan mau jadi full-stack sedangkan satu bidang aja belum jago.
Full-stack developer tuh apa? Itu tuh developer yang bisa (inget bisa bukan jago) di berbagai bidang sekaligus kaya backend, frontend, devops, ui design. Perlu kamu ketahui, mereka cuma bisa, bukan jago. Jagonya ya di spesialisasi dia aja. Contoh, gue bisa aja nyebut gue full-stack. Gue bisa ngoding buat web pake vue/react, mobile gue bisa bikin pake flutter / react native, bikin UI design pake AI atau XD, setting server ubuntu nginx bisa, main docker bisa. Backend? Makanan sehari-hari gue. Nah gie bisa banyak, tapi cuma bisa bukan jago. Kalo ditanya jago ya jelas paling jago backend diantara itu semua
Pentingnya motivasi
Motvasi, ini hal penting yang perlu dijaga. Salah satu motivasi gue tetep semangat ngoding karena gue mau merasa berguna di depan wanita, gue ngga tampan, bukan dari keluarga kaya, bukan si jenius. Lalu mau deketin wantia pake modal apa? Makanya gue memutuskan untuk memukul diri gue untuk berjuang dan hebat di karir. At least, kalo karir gue bagus, otaknya rada smart, muka mah bisa dipoles skincare, meskipun ngga cakep tapi bersih dan wangi, cewe pasti suka.
Di 2020 udah realistis aja, cewe butuh yang karirnya oke, karena uang adalah hal paling realistis saat ini. Maka dari itu gue mukul diri sendiri biar bisa level up career dan knowledge, biar kalo deket cewe ada yang bisa dibanggain lah.
Masa mau deket cewe cakep tapi banyak kurang?
Hal ini juga sering gue sampein ke mahasiswa (siswa loh bukan siswi) kalo mereka wajib yang namanya hard-work untuk merubah diri. Sadar diri lah kasarnya, kalo ngga ganteng dan kaya, ya kerja keras lah biar merubah nasib!
Nah buat yang cewe-cewe, kalian juga wajib meningkatkan motivasi kalian. Sekarang banyak banget developer wanita yang hebat-hebat, bahkan komunitas Woman Developer udah banyak. Engineer di instagram aja ada cewenya loh. Jadi jangan mau kalah sama cowo!
Intinya, jangan sia-siain perjuangan R.A Kartini lah cok! Malah jujur gie iri sama cewe, sekarang banyak investor yang punya gerakan mencari founder startup cewe buat dibiayain, karena mereka percaya, cewe sekalinya jago, jagonya ngalahin pria, asli gue juga percaya. Tau kenapa? Cewe tuh telaten! Ngga kaya cowo sembrono, cewe lebih berhati-hati dalam bertindak.
Bedanya cowo vs cewe saat belajar IT
Kalau cowok belajar IT ibaratnya kasih tahu mereka cara menggunakan senjata, denah petanya, dan beritahu targetnya. Gimanapun caranya mereka akan maju sendiri biar sampe target, tungguin aja, bisa lambat atau cepet tergantung dia sendiri.
Kalo cewe? Mohon maaf, jangan ngarep. Maaf ya bukan ngatain nih. Based on my experience.
Berdasarkan pengalaman pribadi yang punya murid dari smp-kuliah, cewe paling susah dilepas kalo belajar programming. Kenapa? Kebanyakan mikir pake perasaan asli deh.
Contoh, kalo cowo stuck pas coding, dicari ampe mati yang penting bisa. Cewe pas stuck? Awalnya nyoba-nyoba masih semangat, masih stuck juga perlahan mulai males, begitu udah stuck parah dan males ya bodoamat, lalu insecure "kenapa gue ngga bisa sih....". Pas gue periksa ternyata kenapa tau ngga? Salah variable, salah looping, salah condition, salahnya masih sederhana padahal 🤣
Intinya adalah, jangan mimpi jadi developer kalau kamu pemalas, kerjanya rebahan terus, gampang nyerah, dan moody-an.
Kenapa? Teknologi berkembang sangst cepat, kalo kedokteran nemuin obat tahunan. Lah kalo IT? Pergeseran teknologi bahkan framework trending topicnya berganti tiap hari. Bahkan kamu ngga tau aja framework javascript tiap hari ada aja yang baru.
Opsinya cuma ada dua, kamu maju atau lari, kalo kamu stuck ditempat ya udah pasti ditinggal temen-temenmu yang semangatnya kaya saya. Dulu juga pas gue belajar sering banget dikatain ansos lah, tukang coding lah. Sekarang? Banyak yang butuh sama saya kok. Bodo amat kata orang kamu dikatain kuper, pada akhirnya mereka yang akan butuh kamu kok xixixi.